DoaPenutupan Pengajian contoh jadi mc acara pengajian artikeloka, contoh contoh pembukaan kultum ceramah rithem community, doa penutup majelis dakwatuna com, doa pembuka dan penutup acara seminar waytofindout, teks bacaan doa pembuka acara majelis dan terjemahannya, redaksi doa pembuka dan penutup 3thbeblog ath thaalibul, panitia penutupan pengajian sementara
SUARA SEMARANG - Sukarelawan Santri Dukung Ganjar SDG kembali menyelenggarakan pelatihan bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik bersama ibu-ibu Majelis Taklim Pucang di Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada hari Senin 5/6. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan melatih keterampilan bertani para ibu-ibu. Dengan menerapkan metode hidroponik, diharapkan mereka dapat mengembangkan semangat berwirausaha berbasis pertanian. Gus Mukti Abdul Jabir, Koordinator Wilayah SDG Jateng, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan agar ibu-ibu di desa tersebut dapat membantu perekonomian keluarga dan berkontribusi terhadap lingkungan sekitar dengan memanfaatkan lahan untuk menanam sayur-sayuran. "Pelatihan ini agar para ibu-ibu di desa ini bisa membantu perekonomian keluarga sekaligus bisa berkontribusi bagi lingkungan di sekitarnya dengan memaksimalkan lahan untuk menanam sayur-sayuran," ungkap Gus Mukti dalam siaran persnya. Baca JugaHakim Perintahkan Shane Lukas dan Mario Dandy Pisah Sel di Lapas Salemba Selain itu, dalam pelatihan ini, para peserta juga diberikan pengenalan mengenai media tanam, penyakit yang umum terjadi pada tanaman hidroponik, serta pemasaran produk hasil budi daya hidroponik. Mereka juga diajarkan cara membuat nutrisi siap pakai untuk tanaman dan proses pemindahan bibit ke instalasi hidroponik. "Tentunya awal dasar hidroponik adalah pembenihan dan pembibitan, cara budi daya yang baik dan benar, kemudian diakhiri dengan panen," tuturnya. Tidak hanya memberikan pelatihan, SDG Jateng juga membagikan ratusan benih, seperti bibit sayur dan pakan ikan, kepada peserta pelatihan. Selama kegiatan, mereka juga memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo kepada para peserta Majelis Taklim. Eni Murniati, salah satu perwakilan Majelis Taklim Pucang, mengapresiasi pelatihan yang dilakukan oleh SDG ini. Baca Juga7 WAGs Cantik Manchester United, Diva Ternama Spanyol Ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat, terutama para ibu-ibu. Menurutnya, kegiatan ini memberikan pengetahuan mengenai cara budi daya tanaman menggunakan sistem hidroponik. "Ibu-ibu sangat terbantu dengan kegiatan ini. Saya berharap SDG juga dapat menyelenggarakan kegiatan serupa di Kalimantan Tengah," ujar Eni setelah menerima bantuan bibit dari SDG Jateng.
Majelis taklim memiliki peran penting dalam mengembangkan konsep keagamaan yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Kegiatan majelis taklim bisa dilaksanakan dimana saja dan bisa diikuti oleh kalangan bapak maupun Ibu. Tapi dalam dalam penelitian saya ini kegiatan majelis taklim di khususkan untuk para ibu-ibu saja terutama ibu rumah tangga.
Artinya “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat maka pahalanya dari Allah swt. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim”. C. Majelis Taklim Menurut akar katanya, istilah majelis taklim tersusun dari gabungan dua kata yaitu kata majelis yang berarti tempat dan dan taklim yang berarti tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang ingin mendalami ajaran-ajaran Islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama. Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan 31 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, Bandung CV Pustaka Setia, 2010, hlm 96 dan ketaqwaan kepada Allah swt dan akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam Dalam Insiklopedia Islam dikatakan bahwa majelis adalah suatu tempat yang didalamnya berkumpul sekelompok manusia untuk melakukan aktivitas atau Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia majelis adalah pertemuan dan perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa majelis taklim adalah suatu tempat atau bangunan untuk berkumpulnya banyak orang yang ingin memperdalam ajaran Islam. Menuntut ilmu itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak saja, melainkan juga orang tua. Para orang tua yang disibukkan oleh pekerjaan tentu tidak dapat menambah ilmu yang diharapkannya dari lembaga pendidikan formal. Selain faktor usia dan waktu, juga mereka akan berfikir ulang akan faktor keuangan yang mereka miliki. Menyikapi permasalahan tersebut, tentu para orang tua akan mencari jalan alternatif untuk dapat menimba ilmu dan memperdalam ilmu agama. Orang tua tidak hanya dapat memperoleh pendidikan formal saja, tetapi juga dapat memperoleh melalui jalur pendidikan non-formal. Salah satu pendidikan non-formal yang masih eksis sampai sekarang yaitu majelis 32 Hanny Fitriyah DKK, Manajemen dan Silabus Majelis Taklim, Jakarta Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta, 2012, hlm 12 33 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, ed Majelis, Ensiklopedia Islam, Jakarta Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, hlm 121 34 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1998, hlm 667 35 Badrus Zaman dan Munawaroh, Peran Majelis Taklim Dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Masyarakat, Jurnal Penelitian Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Vol 14, No 2, Agustus 2020, hlm 372 Keberadaan majelis taklim dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan perilaku keagamaan, baik yang berakitan dengan ibadah mahdhoh maupun ghoir mahdhoh, seperti shodaqoh, infak, tolong menolong, dan silaturahmi. Dalam hal ini, pengurus majelis taklim dapat memberikan bimbingan dan penjelasan tentang tatacara pelaksanaan ibadah sesuai dengan ketentuan syariat 1. Fungsi dan Tujuan Majelis Taklim Tuty Alawiyah merumuskan bahwa tujuan majelis taklim dari segi fungsi yaitu a. Berfungsi sebagai tempat belajar, maka tujuan majelis taklim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama yang akan mendorong pengalaman agama. b. Berfungsi sebagai tempat kontak sosial, maka tujuannya adalah silaturahmi. c. Berfungsi mewujudkan minat sosial, maka tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan 2. Metode Majelis Taklim Menurut M Arifin, ada beberapa metode yang diterapkan oleh majelis taklim yaitu a. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode ceramah. Metode ini dilakukan dengan dua cara yaitu pertama ceramah 36 Fatma Inayah 2018, Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim Abudzar Al-Ghifari Terhadap Perilaku Keagamaan Ibu-Ibu Dusun Boyolali Kecamatan Batanghari, Skripsi, Lampung Institut Agama Islam Metro 37 Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung Mizan, 1997, cet-1, hlm 78 umum, dimana pengajar atau ustadz bertindak aktif dengan memberi pelajaran atau ceramah, sedangkan peserta pasif. Yang kedua, ceramah terbatas, dimana biasanya terdapat kesempatan untuk tanya jawab. Jadi, antara pengajar dan peserta atau jamaah ada timbal balik atau sama-sama aktif b. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode halaqooh. Dalam hal ini pengajar atau ustadz memberikan pelajaran biasanya dengan memegang suatu kitab tertentu. c. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode mudzakarah, metode ini dilaksanakan dengan cara tukar menukar pendapat atau diskusi mengenai suatu masalah pendapat atau diskusi masalah yang disepati untuk diabahas d. Majelis taklim yang diselenggarakan dengan metode campuran, artinya majelis taklim menyelenggarakan kegiatan pendidikan atau pengajian tidak dengan satu macam metode saja melainkan dengan berbagai metode secara D. Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran merupakan pandangan atau model pola pikir yang menunjukkan permasalahan yang akan diteliti, yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui Majelis Taklim Nurul Falah merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang membantu masyarakat untuk lebih 38 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta Bumi Aksara, 2005, cet 2. Hlm 10 39 Sugiono, Metode Penelitian Admiinistrasi dilengkapi dengan Metode R & D, Bandung Alfabeta, 2006, hlm memahami agama Islam. Masyarakat atau individu yang bermasalah dalam hal pengetahuan agama sehingga berujung pada perilaku keagamaan yang kurang baik dalam kesehariannya, maka hal ini perlu adanya bimbingan agama agar dapat meningkatkan perilaku keagamaan. Penelitian ini untuk mengetahui proses pelaksanaan bimbingan agama dalam meningkatkan perilaku keagamaan para jamaah di Majelis Taklim Nurul Falah, dan apakah bimbingan agama tersebut dapat meningkatkan perilaku keagamaan jamaah Majelis Taklim Nurul Falah. 43 BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS TAKLIM NURUL FALAH A. Sejarah Singkat Majelis Taklim Nurul Falah Majelis Taklim Nurul Falah berdiri pada tanggal 12 Juni 2006. Majelis taklim ini berawal dari usulan beberapa ibu-ibu salah satunya ibu Muryanah karena tidak adanya bimbingan agama di Desa Kaliasin dan kurangnya pemahaman agama masyarakat sehingga berimbas pada perilaku keagamaan masyarakat yang kurang baik, dan kurangnya pembelajaran mengenai cara membaca Al-Qur’an yang baik. Karena tidak adanya bimbingan agama di desa ini maka beberapa ibu-ibu yang sadar akan pentingnya ilmu agama mereka mengikuti bimbingan agama di luar desa, setelah berlangsung beberapa tahun akhirnya mereka berinisiatif untuk menderikin Majelis Taklim agar masyarakat disini bisa mengikuti bimbingan agama. Atas dasar itulah maka dibentuknya Majelis Taklim Nurul Falah, sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk mendalami pengetahuan ilmu 1 Data Profil Majelis Taklim Nurul Falah Desa Kaliasin Kabupaten Tangerang Mempelajari Ilmu Tajwid, pembacaan Al-Qur’an,memaknai bacaan Al-Qur’an, aqidah, ilmu akhlak dan sejarah Islam, fiqih ibadah, muamalah atau ekonomi Islam, muakahat, dan membangun rumah tangga sesuai syari’at Islam dengan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist serta didukung dengan Kitab Kuning seperti Kitab Fathul Mu’in, Kitab Uqudulujain dan lainnya B. Profil Lembaga Majelis Taklim Nurul Falah 2 Ustadzah Tanah Wakaf 50 Jamaah 400m2 Kegiatan yang sudah berjalan 1. Bimbingan Agama 2. Bimbingan Al-Qur’an 3. Ziarah kubur para wali 4. PHBI 5. Khataman Al-Qur’an tahunan 6. Santunan Yatim. C. Visi dan Misi Visi dan Misi Majelis Taklim Nurul Falah yaitu menjadikan jama’ah majelis taklim yang berakhlakul karimah, mampu mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan Hadist, dan memberantas buta huruf Al-Qur’an. Adapun untuk misinya yaitu 1. Pemberian materi yang berpedomankan Qur’an dan Al-Hadist 2. Menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt dan RasulNya 3. Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di majelis taklim 4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga maupun dalam D. Struktur Organisasi Struktur organisasi sangatlah penting dalam suatu perkumpulan tidak terkecuali dengan Majelis Taklim. Demi tercapainya visi misi dari majelis taklim tersebut dan terlaksananya kegiatan yang baik dan terarah, maka dibentuklah struktur organisasi guna mengatur kegiatan, tujuan dan kondisi finansial dari Majelis Taklim Nurul Falah. 1. Ketua Ibu Muryanah 2. Wakil Ketua Ibu Hanjar 3. Sekretaris Ibu Maemunah 4. Bendahara Ibu Fitri Amalia3 E. Program Kegiatan Adapun beberapa program kegiatan di Majelis Taklim Nurul Falah yaitu Bimbingan Agama, Bimbingan Al-Qur’an, Ziarah Kubur, PHBI, santunan anak yatim, khataman Al-Qur’an setiap bulan Ramadhan. 2 Data Profil Majelis Taklim Nurul Falah Desa Kaliasin Kabupaten Tangerang 3 Data Profil Majelis Taklim Nurul Falah Desa Kaliasin Kabupaten Tangerang Pada penelitian yang peneliti lakukan di Majelis Taklim Nurul Falah ini terdapat perbedaan dari segi pelaksanaanya, dikarenakan penelitian ini dilakukan ditengah wabah covid-19. Perbedaannya dari segi kehadiran para jamaah, sebelum adanya wabah virus corona jumlah kehadiran para jamaa’ah bisa full anggota, kini sedikit berkurang menjadi setengahnya. Pelaksanaan pengajian juga menerapkan protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. F. Pembimbing Agama Pembimbing agama di Majelis Taklim Nurul Falah terdapat 2 orang, yaitu Ustadzah Hj. Masitoh dan Ustadzah Maryati, beliau adalah seorang ustadzah yang memahami ilmu agama dan mempunyai akhlak yang sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Beliau memberikan penjelasan kepada para jamaah yang berisikan berbagai macam ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Pembimbing agama menyampaikan dakwah dan juga melakukan evaluasi terhadap para jamaah, contohnya ketika sedang membahas materi tata berwudhu. Beliau mempraktekan langsung tata cara berwudhu yang benar, dan juga dalam setiap pertemuan sebelum melanjutkan kemateri lain beliau memastikan terlebih dahulu bahwa para jamaah sudah memahami materi sebelumnya, sehingga beliau selalu mengulang materi agar para jamaahnya benar-benar paham dengan materi yang disampaikan sehingga tercapai tujuan bimbingan agama tersebut. Materi yang disampaikan selain berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist juga didukung dengan Kitab Kuning. Untuk bimbingan Al-Qur’an ibu Ustadzah Maryati memberikan penjelasan makna dan arti dari surat yang sedang dibahas dan menjelaskan tajwid dari ayat tersebut. Selain itu, pembimbing agama juga membuka diri untuk para jamaahnya jika ada suatu permasalahan atau kesulitan untuk bertanya secara pribadi datang kerumahnya ataupun melalui sambungan telepon, jika memang suatu permasalahan atau kesulitan tersebut dirasa banyak yang menghadapi maka pembimbing agama akan sedikit menjelaskan dalam forum pengajian tetapi tetap dengan cara tidak membuka identitas jamaah yang bertanya secara pribadi kepadanya. 48 BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Identifikasi Informan Adapun dalam penelitian ini subjek penelitian berjumlah sembilan orang. Dua orang pembimbing agama atau guru yaitu ibu ustadzah hj. Masitoh dan Ustadzah Maryati, ketua majelis taklim dan enam jamaah berikut adalah pemaparan mengenai gambaran umum informan dalam penelitian ini. 1. Ibu Ustadzah Hj Masitoh Ibu Utadzah Hj. Masitoh adalah seorang pembimbing agama, dan penceramah agama. Beliau lahir di Tangerang, 06-07-1972 dan beliau tinggal di Kp Cayur, 04/01, Rancailat, Kresek Tangerang-Banten. Beliau memiliki pengetahuan agama yang cukup luas, walaupun beliau tidak duduk dibangku kuliah tetapi semangat beliau untuk belajar dan mencari ilmu patut dijadikan contoh. Riwayat pendidikan beliau yaitu hanya sampai SD, tetapi setelah itu beliau Pesantren di daerah Leuwiliang Bogor pimpinan Ibu Hj Sukarsih, lanjut lagi di Pesantren Pandeglang pimpinan Kyai H. Bustomi dan Kyai H. Rohidi, kemudian lanjut lagi di daerah Sasak Serang pimpinan Kyai H. Suhemi. Beliau dikenal sebagai penceramah yang tegas terutama tentang ibadah wajib, tetapi dibalik ketegasan beliau tersimpan jiwa humoris. Beliau juga sangat perduli terhadap jamaah, jika ada jamaah yang beberapa minggu tidak masuk pengajian beliau pasti menanyakan keberadaannya, jika ada jamaah yang sakit beliau juga menyarankan untuk bersilaturahmi sekaligus menjenguk jamaah tersebut. Dalam menyampaikan materi beliau memilih kosa kata yang mudah dimengerti, agar para jamaah mudah memahami apa yang disampaikan. Ibu Hj Masitoh juga selain menjadi pembimbing di Majelis Taklim Nurul Falah, beliau menjadi guru pengajian di beberapa tempat yang totalnya ada 14 Majelis Taklim yang ia datangi di antaranya, daerah Mauk, Rajeg, Palis, Pagenjahan Kronjo, Mekar Baru. 2. Ustadzah Maryati Ustadzah Maryati adalah seorang pembimbing agama yang khusus dalam materi pembacaan AL-Qur’an beserta makna dan tajwidnya. Beliau dikenal sebagai keluarga Qori dan Qoriah, karena suami dan anak-anaknya merupakan Qori dan Qoriah semua. Beliau juga terkenal ustadzah yang sangat ramah dan rendah hati. Ustadzah Maryati mempunyai 3 orang anak, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki. Beliau tinggal tidak jauh dari Majelis Taklim Nurul Falah. Beliau bergabung di Majelis Taklim Nurul Falah sudah lebih dari 10 tahun yang lalu. 3. Ibu Muryanah Ibu Muryanah merupakan ketua Majelis Taklim Nurul Falah yang lahir di Tangerang yang berusia 65 tahun dan menjadi ketua periode 2015-2021, rumah beliau tidak jauh dari majelis kurang lebih berjarak 100m. Menjadi ketua majelis taklim merupakan suatu tanggung jawab yang besar, karena suatu organisasi akan menjadi baik jika kepengurusannya pun baik. Ibu Muryanah juga harus menjaga sikap dan perilakunya agar menjadi contoh bagi para jamaah yang lain. 4. Ibu Fitri Amalia Ibu Fitri Amalia merupakan salah satu pengurus dari Majelis Taklim Nurul Falah, beliau lahir di Tangerang, 12-02-1978 beliau salah satu anak dari ibu Muryanah. Beliau bergabung di kepengurusan Majelis Taklim kurang lebih sudah 6 tahun. Ibu Fitri Amalia adalah seorang ibu rumah tangga, tetapi beliau mempunyai usaha rumahan yaitu membuat kue kering yang dijual di warung-warung terdekat. Bukan hal yang mudah bagi ibu Fitriyah menjadi bendahara umum yang memegang kendali keuangan majelis taklim. 5. Ibu Hanjar Ibu Hanjar merupakan salah satu jamaah majelis taklim yang sudah cukup lama bergabung mengikuti pengajian. Beliau juga mengikuti peresmian Majelis Taklim Nurul Falah, salah satu jamaah terlama di Majelis Nurul Falah. Beliau juga aktif di kantor desa sebagai BPD. 6. Ibu Wiwi Setiarini Ibu Wiwi merupakan salah satu jamaah majelis taklim yang sudah cukup lama bergabung mengikuti pengajian ini. Beliau lahir di Tangerang, 16 Oktober 1976, seorang ibu rumah tangga yang mempunyai 3 anak perempuan. Beliau juga mempunyai usaha kecil-kecilan dirumah sebagai penjual kue kering atau pun basah. Beliau sudah mengikuti pengajian selama kurang lebih 10 tahun, karena itu lah penulis memilih ibu Wiwi sebagai salah satu informan. 7. Ibu Maemunah Ibu Maemunah merupakan salah satu jamaah majelis taklim Nurul Falah yang juga sudah cukup lama kurang lebih 7 tahun yang lalu. Rumah beliau tidak jauh dari Majelis Taklim Nurul Falah, dan beliau juga sering mengikuti kegiatan-kegiatan di majelis. 8. Rosida Ibu Rosidah seorang ibu rumah tangga yang merupakan salah satu jamaah Majelis Taklim Nurul Falah kurang lebih 5 tahun yang lalu. Rumah beliau juga tidak jauh dari Majelis Taklim dan beliau aktif dalam kegiatan Majelis Taklim. 9. Siti Julaeha Ibu Julaeha atau sering dipanggil Ibu Eha yang usia nya memang terpaut lebih muda yang lahir di Tangerang, 10 Desember 1985, tetapi beliau sangat aktif di pengajian semenjak beliau menikah kurang lebih 6 tahun yang lalu. B. Temuan Penelitian Setelah memperoleh data dari informan, penulis mendapatkan temuan-temuan lapangan, sebagai berikut 1. Hambatan dalam Proses Penelitian Hambatan dalam melakukan penelitian ini yang dialami oleh penulis karena sedang maraknya terkait penyebaran Virus Covid-19 sehingga proses Bimbingan Agama di Majelis Taklim Nurul Falah sedikit mengurangi aktivitas upaya pengendalian penyebaran Virus Covid-19, tetapi Bimbingan Agama tetap berjalan setiap minggunya dengan menggunakan protokol kesehatan. Tetapi, tetap saja dari segi jamaah tidak penuh seperti biasanya. Selain itu, desa tersebut pun sempat lockdown selama dua minggu atas maklumat dari kepala desa setempat dikarenakan banyaknya masyarakat yang terpapar Covid-19. Hal itu menjadi salah satu penghambat dalam penulisan penelitian ini untuk mendapatkan data-data, mengobservasi, dan mewawancarai informan. 2. Kurangnya Pemahaman Keagamaan di Desa Kaliasin sehingga Berdampak pada Perilaku Keagamaan Permasalahan yang terjadi di masyarakat adalah kurangnya pemahaman keagamaan yang berdampak pada perilaku keagamaan. Mereka masih percaya terhadap tahayul dan ilmu-ilmu ghaib, serta masih banyak juga mereka yang masih bermain judi dan masih ada beberapa warga disana tersandung dalam kasus narkoba. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pemahaman agama sehingga berdampak pada perilaku keagamaan atau tingkah laku yang dilarang oleh agama. Tidak sedikit masyarakat khususnya laki-laki ketika menuju waktu sholat bahkan adzan sudah berkumandang mereka tidak langsung bergegas ke masjid, begitupun ibu-ibu disana masih lebih mementingkan berkumpul dengan tetangga padahal sudah terdengar suara adzan. “Masyarakat disini memang mayoritas pekerja pabrik, ada juga yang petani. Jika dibilang pemahaman agama di Desa Kaliasin ini kurang, ya memang bisa dikatakan kurangnya pemahaman agama. karena mereka masih percaya akan takhayul, contohnya ketika ingin mendapatkan pekerjaan terkadang mereka mendatangi “dukun” mungkin ya kalau bahasa yang mudah dipahami. Mereka mendatanginya agar ketika sedang tes dilancarkan dan sehingga mereka dapat diterima di perusahaan tersebut. Dalam hal sholat berjamaah juga sangat sedikit sekali yang melaksanakan sholat berjamaah dimasjid, bahkan terkadang hanya terdapat dua atau tiga orang saja. ”1 1 Wawancara pribadi dengan Ibu Muryanah pada tanggal 20 Maret 2021 Dari pernyataan diatas bahwa, sebagian masyarakat sekitar khususnya jamaah Majelis Taklim Nurul Falah masih banyak yang belum mempunyai pemahaman agama yang baik sehingga mereka masih lalai akan kewajiban mereka kepada Allah Swt. Selain itu, disana juga masih terdapat warga yang bermain kartu pada malam hari, hal ini diungkapkan oleh Ibu Fitri bahwa “Bapak bapak di Desa Kaliasin ini khususnya sekitar majelis taklim memang masih terlihat yang bermain kartu pada malam hari. Saya pernah memergokinya, walaupun mereka mengatakan tidak memakai uang hanya sekedar hiburan saja. Makanya saya berharap suatu saat nanti ada bimbingan agama khusus untuk bapak-bapak dan remaja”2 Pada dasarnya, permasalahan yang terjadi terlihat dari latar belakang dan lingkungannya. Karena pada saat melakukan observasi dan wawancara penulis mendapatkan jawaban dari salah satu jamaah yang tetangganya masih sering ikut bermain kartu di malam hari, jamaah tersebut yaitu ibu Rosida
2. Fungsi Majelis Taklim dalam pendidikan, yakni Majelis Taklim menjadi pusat dalam kegiatan belajar bagi masyarakat. 3. Majelis Taklim sebagai fungsi sosial, yakni Majelis Taklim menjadi sebuah tempat untuk silaturrahmi bagi sesama muslim, menyampaikan gagasan, dan sarana dialog antar ulama, umara, dan umat. 8 Helmawati. (2013). hlm. This study aims to determine and describe how the role of the taklim assembly in fostering religiosity in the aspect of worship for housewives; the role of the taklim assembly in fostering the religious reading of the Qur'an; the role of the taklim assembly in fostering religious diversity in the social aspect; and what are the supporting and inhibiting factors in religious development for housewives. The type of research used is qualitative research field research, qualitative research methods are descriptive methods in the form of writing or words from people and observed behavior. Sources of data obtained from the congregation taklim assembly. To strengthen the research data obtained, the authors also took data through observation and documentation. All interview data were analyzed by collecting, reducing, presenting and ending with conclusion. The results of the study indicate that the role of the taklim assembly in religious development for housewives in various aspects, namely aspects of worship, the Koran, and social plays a very important role in broadcasting and developing Islam in society, especially for housewives Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Al-Kawakib Volume 2 Number 1 2021, pp 1-9 ISSN Online 2746-4997 DOI 1 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan bagi Ibu Rumah Tangga Oksy Almaidah1, Novia Nengsih2 1Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang, Padang 2Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Batusangkar Corresponding author, e-mail Abstract This study aims to determine and describe how the role of the taklim assembly in fostering religiosity in the aspect of worship for housewives; the role of the taklim assembly in fostering the religious reading of the Qur'an; the role of the taklim assembly in fostering religious diversity in the social aspect; and what are the supporting and inhibiting factors in religious development for housewives. The type of research used is qualitative research field research, qualitative research methods are descriptive methods in the form of writing or words from people and observed behavior. Sources of data obtained from the congregation taklim assembly. To strengthen the research data obtained, the authors also took data through observation and documentation. All interview data were analyzed by collecting, reducing, presenting and ending with conclusion. The results of the study indicate that the role of the taklim assembly in religious development for housewives in various aspects, namely aspects of worship, the Koran, and social plays a very important role in broadcasting and developing Islam in society, especially for housewives. Keywords Taklim Council, Housewife Religious, Guidance This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2018 by author. Pendahuluan Menurut Mustofa 2019 dalam Nurul Mutia Kholida & Rengga Satria, 2021 Pendidikan Islam yaitu pendidikan yang berasal dari ajaran islam atau segala sesuatu yang diajarkan berdasarkan ajaran islam itu sendiri dengan tujuan untuk pembinaan serta membentuk pribadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Jenis pendidikan di Indonesia terbagi atas dua yaitu pendidkan formal, Informal dan pendidikan Nonformal. Ditinjau dari macam-macam lembaga pendidikan Islam Majlis taklim dapat dikategorikan sebagai lembaga pendidikan non formalBafadhol,2017. Dalam UUD No. 20 Tahun 2003, tentang hak dan kewajiban masyarakat disebutkan dalam pasal 8 bahwa “Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan”. Selanjutnya disebutkan dalam pasal 9 bahwa “Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan”. Majelis taklim merupakan kumpulan dari beberapa kelompok atau suatu komunitas muslim yang melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran yang mempelajari tentang agama Islam Sarbini,2014.Majelis taklim sebagai sarana dakwah maupun tabligh yang Islami dapat berperan sebagai wadah pembinaan bahkan peningkatan kualitas hidup umat Islam yang sesuai dengan tuntutan ajaran Islam yaitu al-qur’an dan as-sunnah. Peran majelis taklim secara fungsional yaitu untuk mengokohkan landasan hidup manusia khususnya dalam bidang keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia Bakhtiar,2016. Keberagamaan merupakan aktivitas dalam melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari yakni dalam aktivitas shalat, puasa dan berbakti kepada kedua orangtua, ukhwah, Al-Kawakib e-ISSN 2746-4997 2 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan … tolong-menolong antar sesama, dan segala aktivitas yang didasarkan pada nilai-nilai agama Veriyanto, 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan majelis taklim dalam membina keberagamaan pada aspek ibadah bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas, untuk mengetahui bagaimana peranan majelis taklim dalam membina keberagamaan baca qur’an bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas, untuk mengetahui bagaimana peranan majelis taklim dalam membina keberagamaan pada aspek sosial bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas, untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan keberagamaan bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas. Adanya kegiatan majelis taklim dalam lingkungan masyarakat dapat memperlihatkan akan kebutuhan dan adanya hasrat dari masyarakat itu sendiri dalam pengetahuan agama secara lebih luas. Seperti halnya untuk mengatasi suatu masalah yang terjadi dalam hidup agar dapat menciptakan hidup yang lebih baik. Untuk meningkatkan suatu tuntutan jamaah serta peran pendidikan nonformal, membangkitkan semangat serta upaya dari ulama dan anggota masyarakat agar dapat memperbaiki, mengangkat, mengembangkan kualitas, dan kesanggupan sehingga keberadaan dari majelis taklim dapat melakukan tanggungjawab serta fungsinya dengan baik Rukiati & Hikmawati, 2016. Oleh karena itu peranan majelis taklim dapat memberikan kontribusi pada masyarakat untuk menanamkan bahkan meningkatkan pengetahuan pendidikan agama dalam masyarakat khususnya bagi ibu rumah tangga di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas. Majelis taklim memiliki peran penting dalam mengembangkan konsep keagamaan yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Kegiatan majelis taklim bisa dilaksanakan dimana saja dan bisa diikuti oleh kalangan bapak maupun Ibu. Tapi dalam dalam penelitian saya ini kegiatan majelis taklim di khususkan untuk para ibu-ibu saja terutama ibu rumah tangga. Dengan adanya kegiatan majelis taklim ini khususnya di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas dapat berperan penting dalam menambah wawasan mengenai pengetahuan keagamaan ibu-ibu yang ada di Nagari tersebut. Majelis taklim memilki peran penting dalam mengembangkan dakwah islam. Karena majelis taklim memiliki makna dan tujuan yang baik dalam penyiaran agama Islam dan juga pengembangan bagi masyarakat dalam keagamaan terutama bagi kaum ibu-ibu di semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu dengan adanya pembinaan keagamaan di lingkungan masyarakat terutama bagi ibu rumah tangga, mereka akan mendapatkan pengetahun dan pecerahan mengenai ilmu keagamaan yang lebih luas baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan keluarga. Namun realitas yang terjadi di lapangan bahwa masih ada ibu-ibu majelis taklim yang mengikuti kajian yang tidak tahu dalam pengetahuan keagamaan. Seperti dalam beribadah, baca qur’an serta hubungan sosial yang ada di dalam masyarakat. Adapun perbandingan masalah penelitian terdahulu dengan penelitian saya, yaitu Jurnal ilmiah yang ditulis oleh Indasari, Surni Kadir dan Normawati yang berjudul tentang Peranan Majelis Taklim Baabul Jannah dalam Meningkatkan Pemahaman Agama pada Masyarakat Desa Doulan Kecamatan Bokat kabupaten Boul, permasalahannya yaitu kurangnya pemahaman agama masyarakat di desa doulan kecamatan boukat kabupaten ilmiah yang ditulis oleh Oyo Bariah, Iwan Hermawan, dan Nur yang berjudul tentang Peranan Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat di Desa Telukjambe Karawang, masalah dalam penelitian ini yaitu kurangnya pegetahuan ibadah pada masyarakat didesa teluk jambe, dan majelis taklim dijadikan lembaga alternative bagi Oksy Almaidah & Novia Nengsih 3 Al-Kawakib, Open Access Journal mereka yang tidak memiliki cukup tenaga , waktu, dan kesempatan dalam menimba ilmu agama dijalur pendidikan ilmiah yang ditulis oleh Irmawati Ibrahim, Abd. Hamid Isa dan Yakob Napu yang berjudul Peran Majelis Taklim Nurul Iman dalam Meningkatkan Kehidupan Beragama, masalah dalam penelitian ini yaitu kurangnya penegtahuan dalam kehidupan beragama pada masyrakat. Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif field research. Menurut Strauss dan Corbin penelitian kualitatif merupakan suatu jenis penelitian yang hasil pemikirannya tidak di dapatkan maupun diperoleh melalui hitungan angka atau statistik Afrizal, 2014. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan suatu pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu peristiwa tertentu di dalam lingkungan masyarakat maupun di dalam kelompok masyarakat itu sendiri. Suatu hasil penelitian berupa data deskriptif yang berbentuk suatu penjelasan atau pendapat tetang suatu hal yang mendalam serta secara menyeluruh mengenai suatu aspek tertentu. Penelitian kualitatif bertujuan untuk melakukan dan melakukan analisis pada data kualitatif, yakni data yang bukan merupakan angka-angka Wijayanti, 2013. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian yang mengutamakan pada data yang berdasarkan pada hasil yang di dapatkan atau yang di sampaikan oleh responden berdasarkan dari data yang dikumpulkan yang berupa kata-kata, deskriptif dan tidak berupa angka-angka. Misalnya, tindakan, perilaku, motivasi dan tanggapan Sugiyono, 2009. Metode penelitian kualitatif adalah metode deskriptif. Filosofi penelitian kualitatif di dalam penelitian ini adalah kegiatan yang berusaha untuk mengamati, melakukan analisa, menggambarkan/memaparkan dan menentapkan atau menentukan identitas benda, orang dan sebagainya suatu kejadian yang alami Agustinova, 2015. Suharsimi Arikunto 2013 Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam melakukan penelitian oleh peneliti untuk dapat mengumpulkan suatu data agar kegiatan tertentu tersusun secara sistematis atau terstruktur dan terarah. Instrument penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, metode observasi, metode dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk pengecekan keabsahan data adalah teknik triangulasi. Adapun triangulasi yang dipakai dalam pengecekan keabsahan data dalam penelitian adalah Triangulasi sumber, yaitu untuk mengetahui kredibilitas data dengan melihat kembali atau mencocokkan kembali data di dapat melalaui beberapa sumber. Penulis menggunakan triangulasi sumber dengan tujuan untuk melakukan perbandingan apa di sampaikan oleh pengurus majelis taklim, ibu-ibu rumah tangga mengenai kegiatan majelis taklim. Kemudian Triangulasi teknik yaitu untuk menguji keasliaan suatu data dengan cara melihatkan kembali data kepada sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Penulis menggunakan data triangulasi teknik yaitu bertujuan untuk membandingkan data yang diperoleh seperti halnya membandingkan hasil wawancara dengan observasi maupun dokuemntas, dan Triangulasi waktu yaitu cara untuk mengetahui perihal yang dapat dipercaya pada sebuah data dapat dilaksanakan pada waktu tertentu melalui wawancara, observasi atau hal lainnya dlm situasi yang berbeda, serta ditrmukannya kredibilitas data tersebut Sugiyono,2013. Dalam pengertian ini peneliti menggunakan teknik pengabsahan data yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil dan Pembahasan Menurut kustini 2007 majelis taklim memilki tujuan salah satunya adalah untuk menjadikan manusia atau keadaan untuk kearah yang lebih baik dengan cara mengajarkan Al-Kawakib e-ISSN 2746-4997 4 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan … tentang Islam yang benar sesuai dengan Al-qur’an dan As-sunah sebagai pedoman hidup baik bagi individu, masyarakat dan Negara. Adapun berbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian saya dari segi hasil, yaitu Jurnal ilmiah yang ditulis oleh Indasari, Surni Kadir dan Normawati yang berjudul tentang Peranan Majelis Taklim Baabul Jannah dalam Meningkatkan Pemahaman Agama pada Masyarakat Desa Doulan Kecamatan Bokat kabupaten Boul, peranan yang dilakukan oleh majelis taklim Baabul Jannah dalam meningkatkan pemahaman masyarakat desa doulan kecamatan bokat kabupaten boul yaitu mengadakan pengajian rutin, tadarus al-qur’an yasinan dan dzkikr bersama, dan khattam al-qur’an 30 juz serta penanaman nilai nilai sosial. Dan diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat guna untuk menambah wawasan tentang ajaran agama islam, agar tidak ada lagi keyakinan atau pemahaman yang disalah tafsirkan oleh masyarakat yang merujuk kepada kemusrikan dan menduakan Allah. Jurnal ilmiah yang ditulis oleh Oyo Bariah, Iwan Hermawan, dan Nur yang berjudul tentang Peranan Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat di Desa Telukjambe Karawang, hasil penelitian ini membuktikan bahwa keberaaan majelis taklim mampu memberikan tambahan ilmu dan pengetahuna bagi masayrakat dalam meningkatkan ibadah dan akhlak masyarakat dengan kategori baik. Jurnal yang ditulis oleh Irmawati Ibrahim, Abd. Hamid Isa dan Yakob Napu yang berjudul Peran Majelis Taklim Nurul Iman dalam Meningkatkan Kehidupan Beragama, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anggota majelis taklim nurul iman agar biasa mengoptimalkan kinerja, sehinga peran majelis taklim dapat dioptimalkan. Untuk para masyarakat lebih mempraktekkan ilmu-ilmu tentang majelis taklim yang telah di dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Peranan Mejelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan pada Aspek Ibadah bagi Ibu Rumah tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. Majelis taklim merupakan suatu wadah untuk belajar ilmu Agama. Majelis taklim memilki peran yang sangat penting yaitu sebagai tempat perhimpunan dalam membina dan mengembangkan kehidupan Beragama bagi manusia dalam rangka untuk menciptakan manusia yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT Abu Ahmadi,2009. Tujuan dari pembinaan ibadah adalah sebagai bentuk menunaikan rukun islam yang kedua yaitu melaksnakan shalat dan yang Terlihat dari kegiatan-kegiatan yang di laksanakan oleh ibu-ibu majelis taklim di Nagari Koto Nan Duo. Peran Majelis taklim yang selama ini sangat baik dalam memberikan pembinaan jiwa maupun mental rohaniah bagi kaum wanita sehingga semangat dalam belajar dan mengerjakan ibadah. Ibadah merupakan suatu ketaatan seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ibadah mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan tujuan tunduk/beribadah kepada Allah dengan niat untuk mencari Ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mana hal tersebut di pandang sebagai Ibadah Abidin, 2020. Firman Allah Artinya “Tidaklah Ku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku Al-Dzariyat56.” Kegiatan majelis taklim dalam pembinaan agama dalam aspek ibadah yang dilaksanakan dalam model bimbingan shalat yang pada intinya pembinaan yang Oksy Almaidah & Novia Nengsih 5 Al-Kawakib, Open Access Journal dilakukan dengan cara teori dan praktek dengan tujuan dari pembinaan ibadah adalah untuk mengamalkan serta menunaikan rukun islam Rahmat,2018. Peranan majelis taklim dalam membina keberagamaan bagi ibu rumah tangga di Nagari koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas cukup mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti yang terdapat pada hasil temuan penelitian dan juga wawancara serta observasi yang telah dilakukan oleh peneliti masih ada ibu-ibu yang tidak tahu cara shalat fardhu dan shalat jenazah. Tapi dengan adanya pembinaan yang di lakukan di majelis taklim ibu-ibu tersebut antusias untuk tetap belajar satu sama lain. Selain itu dalam aspek ibadah para jamaah juga semangat dalam meghafal doa-doa. Dengan adanya pembinaan yang dilakukan secara bertahap memberikan dampak perubahan pada ibu-ibu yang mengikuti kajian. Dapat dipahami bahwa peranan majelis taklim dalam pembinaan keberagamaan pada aspek ibadah sangat penting dalam menumbuhkan dan menambah wawasan pengetahuan keagaaman bagi ibu rumah tangga di Nagari Koto Nan Duo kecamatan Batang Kapas yang telah memberikan perubahan cukup baik. Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara yang peneliti lakukan dapat di lihat bahwa majelis taklim di nagari koto nan duo kecamatan batang kapas dalam pembinaan keberagamaan bagi Ibu rumah tangga dalam aspek ibadah terdapat perubahan yang baik dan juga dari hasil wawancara sangat antusias. Dari hasil tersebut ibu-ibu rumah tangga yang mengkuti kegiatan majelis taklim menjadi tahu dan bisa dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunnah dan juga dari yang tidak tahu cara shalat jenazah kemudian menjadi tahu karna adanya pembinaan keagamaan dari kegiatan majelis taklim. 2. Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan Baca Qur’an bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. Pembelajaran baca qur’an merupakan sebuah pembelajaran yang sangat penting untuk dipelajari sampai kapanpun oleh umat manusia yang beragama islam, karena membaca al-qur’an merupakan salah satu pintu masuk untuk menuju pada pengetahuan Islamiah seperti halnya akhlak,akidah, Ibadah dan lain-lain, dan juga merupakan kunci utama dalam memberikan petunjuk kepada umat islam ma’mun, 2018. Sebagaimana wahyu yang pertama diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang terdapat dalam qur’an surah Al-alaq ayat 1-5 1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Peranan majelis taklim dalam aspek baca qur’an seperti yang diketahui dari hasil temuan penelitan bahwa masih ada dari beberapa ibu-ibu jamaah majelis taklim yang belum bisa membca al-quran diketahui masih ada yang iqra. Tapi dengan adanya pembinaan dari kegiatan majelis taklim adanya perubahan yang dialami oleh para ibu majelis taklim dari yang tidak tahu membca al-quran yang awalnya hanya Al-Kawakib e-ISSN 2746-4997 6 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan … dari iqra kemudian bisa membaca al-qur’an, dan dengan adanya pembinaan keagamaan yang dilakukan pada bidang baca qur’an ibu-ibu majelis taklim memilki peranjakkan kea rah yang lebih baik dari yang bacaan al-qur’annya yang belum sesuai dengan kaidah huruf dan tajwid dengan adanya pembinaan yang dilakukan dalam pengajian ada beberapa ibu majelis taklim bacaannya sudah mulai cukup baik dari pembinaan yang dilakukan satu sama lain dalam anggota dan juga bimbingan dari Ustadz. Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dapat di lihat bahwa peranan majelis taklim di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas dalam bidang baca qur’an mengalami perubahan yang baik secara berangsur-angsur. Ibu-ibu yang masih iqra kemudian bisa membaca al-qur’an, dan yang sudah bisa membaca al-qur’an walaupun sepenuhnya baik terus semangat mempelajari tajwid dan tempat keluarnya huruf yang benar. 3. Peranan Majelis Taklim dalam Membina Keberagamaan pada Aspek Sosial bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. Adanya kegiatan bakti sosial merupakan salah satu wujud dari rasa kemanusiaan karena dengan adanya kegiatan tersebut dapat mempererat hubungan silaturahmi antar sesama. Dengan adanya kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh jamaah majelis taklim dapat mewujudkan rasa peduli, tolong menolong serta rasa cinta kasih antar sesama. Tujuan dari kegiatan ini adalah dapat memberikan motivasi kepada lingkungan masyarakat dalam mempererat hubungan kekeluargaan antar masyarakat tersebutMardia, 2017. Memilki hubungan yang baik antar sesama di dalam lingkungan masyarakat itu sangat penting. Demi menjaga keutuhan dan keharmonisan antar sesama manusia. Setelah mengikuti kegiatan sosial ibu-ibu jamaah majelis taklim juga mendapatkan semangat baru di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kegiatan bersih-bersih menumbuhkan semangat bagi ibu-ibu juga untuk menjaga kesehatan dalam lingkungan kelaurganya. Selain itu, dengan adanya kegiatan sosial membuat hubungan antara lingkungan masyarakat menjadi lebih baik dan memilki sikap toleransi dan saling menghargai satu sama lain. Berdasarkan hasil Observasi dan hasil wawancara dapat dilihat bahwa dengan adanya kegiatan sosial menumbuhkan semangat bagi para jamaah untuk terus menjaga kebersihan dan juga menjaga kekompakan dan hubungan antara para anggota dan juga lingkungan masyarakat. 4. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Pembinaan Keberagamaan bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. Setiap lembaga atau organisasi yang dalam menjalankan suatu kegiatan pasti akan ada faktor pendukung dan rintangan atau hambatannya. Begitupun yang yang dialami oleh jama’ah Majelis Taklim di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas. a. Faktor pendukung 1 Ketua Majelis Taklim mengatakan bahwa dana juga merupakan faktor pendukung dalam kegiatan majelis taklim. Kegiatan suatu organisasi atau lembaga akan berjalan baik jika juga mempunyai dana yang memadai/cukup. Sumber dana yang ada diperoleh dari uang kas yang dikumpulkan oleh para anggota setiap semingu sekali. Pembayaran Oksy Almaidah & Novia Nengsih 7 Al-Kawakib, Open Access Journal uang kas tetap berjalan atau terhitung walau ada dari anggota yang tidak hadir dalam pengajian akan membayar double. Jadi dari segi dana tidak mengalami kekurangan. 2 Ibu Ilef selaku penasihat majelis taklim menyatakan Adanya dukungan dari pemerintah daerah seperti partai politik yang memberikan bantuan berupa bahan kain yang dijadikan baju seragam oleh para jamaah majelis taklim hal itu juga mengurangi beban dari segi perdanaan bagi anggota majelis taklim dan juga membentuk kekompakkan dari para jamaah. b. Faktor Penghambat 1 Ibu Sarnileli selaku sekretaris majelis taklim mengatakan bahwa kurangnya kesadaran dari anggota majelis taklim untuk terus aktif dalama mengikuti pengajian majelis taklim dikarenakan kesibukan dari aktivitas anggota masing-masing baik itu berupa pekerjaan atau urusan dalam rumah tangga. Karena kebanyakan dari ibu-ibu majelis taklim ini yang berprofesi dari ibu rumah tangga yang memang lebih mengutamakan dalam megurus pekerjaan rumah tangga. Oleh karena itu, pengurus dan penasihat dari majelis taklim berupaya untuk terus mengajak para jamaah untuk terus hadir dalam pengajian agama ini. 2 Pernyataan dari ibu Lefriani Penasihat Majelis taklim, pengaruh lingkungan sangat berdampak dalam lingkungan ibu-ibu majelis taklim yang sudah ikut pengajian terkadang masih juga terpengaruh tidak ikut datang ke pengajian disebabkan karena pengaruh gosip dan juga ada dari ibu-ibu anggota majelis taklim yang tidak berhubungan baik. Karena itu kami selaku pengurus majelis taklim berupaya memberikan pengertian kepada para jamaah tujuan adanya majelis taklim apa dan memberikan masukan ketika adanya kegiatan sosial di lingkungan masyarakat. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dengan berpedoman kepada tujuan dan rumusan masalah penelitian dapat disimpulkan bahwa majelis taklim merupakan suatu wadah lembaga organisasi keagamaan yang terdiri dari beberapa kumpulan masyarakat yang mempelajari tentang pendidikan Islam dan bersifat nonformal. Peranan Majelis taklim dalam Membina Keberagamaan pada Aspek Ibadah bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas, yaitu melatih dan melakukan pembinaan kepada ibu-ibu mengenai shalat fardhu dan shalat jenazah. Peranan Majelis taklim dalam Membina Keberagamaan Baca Qur’an bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas, yaitu melakukan pembinaan kepada ibu-ibu yang tidak bisa membaca al-qur’an baik itupun yang masih iqra sehingga memberikan dampak baik pada ibu-ibu yang dalam proses belajar. Peranan Majelis taklim dalam Membina Keberagamaan pada Aspek Sosial bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas, yaitu mempererat silaturahmi antar sesama dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan keluarga. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembinaan Keberagamaan bagi Ibu Rumah Tangga di Nagari Koto Nan Duo Kecamatan Batang Kapas yaitu Faktor Pendukung yaitu dana dan sukungan pemerintahan setempat dan Faktor Penghambat yaitu faktor lingkungan dan kemauan ibu – ibu majelis taklim. Al-Kawakib e-ISSN 2746-4997 8 Peranan Majelis Taklim dalam Pembinaan Keberagamaan … Daftar Kepustakaan Afrizal. 2014.Metode Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Metode Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta Rajawali Pers. Abidin, Zaenal. 2020. Fiqh Ibadah. Yogyakarta Deepublish. Abuddin, Nata. 2009. Akhlak tasawuf. Jakarta Raja Grafindo Persada. Agustinova, Eko Danu. 2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Yogyakarta Calpulis. Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta. Azmi, Muhammad. 2006. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah. Yogyakarta Belukar. Bafadhol, I. 2017. Lembaga Pendidikan Islam Di Indoesia. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, 0611, 59–72. Bakhtiar. 2016. Psikologi Agama. Bengkulu IAIN Bengkulu. Bariah,O. Hermawan, I.& Nur, 2012. Peran Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat di Desa Telukjambe Karawang. Solusi, Vol 1021 1-10. Cahaya, Andi Intan. 2013. Fiqh Muamalah. Makassar Alauddin University Press. Djamaluddin,A., & Fuat,N. S. 2010. Psikologi Islam. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Fatih Mutiah. 2014. Peran Ganda Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai Ibu Rumah Tangga Kajian Anchoring dalam Pengambilan Keputusan. Skripsi. Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga. Helmawati. 2013. Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majelis Ta’lim. Jakarta Rineka Cipta. Indriani, J. 2021. Hubungan Efektifitas Pengajian Ibu-Ibu Rumah Tangga dengan Perilaku Keberagamaan Mereka. Universitas Islam Negeri SunanGunung Djati. Indasari. Kadir,S. & Normawati. 2020. Peranan Majelis Taklim Baabul Jannah dalam Meningkatkan Pemahaman Agama pada Masyarakat Desa Doulan Kecamatan Bokat Kabupaten Boul. Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman, 1501, 1-10. Ibrahim. I. Isa, Abd. Hamid & Napu, Y. 2020. Peran Majelis Taklim Nurul Iman dalam Meningkatkan Kehidupan beragama. Jambura Journal Community Empowerment JJCE, 11. 42-49. Kholida, & Satria, R. 2021. Peran Kegiatan Pengajian Sebagai Wadah Pelaksanaan Pendidikan Islam Berbasis Masyarakat. Jurnal Pendidikan Tambusai Vol 5 2. Kustini. 2007. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pendalaman Ajaran Agama Melalui Majelis Taklim. Jakarta Puslitbang Kehidupan Kebersamaan. Lexy J. M.2009. Metodologi Penulisan Kualitatif. Bandung Rosdakarya. Ma’mun, M. A. 2018. Kajian Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an. Jurnal Pendidikan Islam, Oksy Almaidah & Novia Nengsih 9 Al-Kawakib, Open Access Journal 41, 52–62. mardia. 2017. Peranan Sosial Majelis Ta’lim Terhadap Peningkatan Minat Ibu Rumah Tangga pada Masyarakat Bajeng Kabupaten Gowa. Nasrullah, R. 2017. Media Sosial Perspektif Komuniasi, Budaya< dan Sosioteknologi. Bandung Remaja Rosdakarya. Purwodarminto . 2010. Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Rahmat, A. 2018. Peranan Majelis Taklim Al-Munawwarah dalam Pembinaan Masyarakat diKelurahan Mosso Dhua Kecamatan Sendana Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Rukiyati, Enung K & Hikmawati, Fenti.2006. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. BandungCV Pustaka Setia. Sarbini, Ahmad. 2014. Internalisasi Nilai Keislaman Melalui Majelis Taklim. Jurnal Ilmu Dakwah 516. Sari, Nur Indah. 2019. Strategi Dakwah Majelis Taklim Permata dalam Membina Ibadah Masyarakat di Desa Moncongloe Bulu Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Makassar UIN Alauddin Makassar. Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Alfabeta. Taqiyyudin, Mashuri. 2014. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Cirebon Pangger Publishing. Veriyanto. Joni. 2018. Peran majelis taklim dalam pembinaan keberagamaan ibu rumah tangga di desa pekalongan lampung timur. Skripsi Online. Lampung Institut Agama Islam Negeri Metro. Wahyu. Asri. 2013. Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keuarga. Skripsi. Semarang Universitas Negeri Semarang. Wijayanti, Yenni. 2013. Proses Komunikasi Interpersonal Ayah dan Anak dalam Menjaga Hubungan. Junal E-komunikasi,Vol 1 3. Zailani, Ahmad. 2019. Pembinaan Keagamaan Melalui MajlisTa’lim Al-Hidayah Di Desa Bono Tapung Kecamatan Tandum Kabupaten Rohan Hulu Riau. Skripsi Tidak Diterbitkan. Riau Universitas Islam Negeri SUSKA Riau. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Aman Ma’munPreferably the human is the one who learns the Qur'an and teach it. So learning to read the Qur'an to be conducted early as the provision of life and afterlife. Learning the Quran as an interaction learning activities also have a purpose. The purpose of learning the Qur'an is as follows 1 so that students can read Quran fluently and correctly according to the recitation. 2 so students can familiarize the Qur'an in his life. 3 enrich the vocabulary words and sentences that are beautiful and interesting. In Indonesia there are various methods of reading the Qur'an as may have been collected by the LITBANG in 1994. A variety of methods have advantages and disadvantages of each. One method is to write the Qur'an by dictation. There are four 4 types of dictation that can be applied to a person according to their cognitive level Imla’ manqu, Imla’mandhur, Imla’ ghairu al-mandhur masmu’, Imla’ Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Metode Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin IlmuAfrizalAfrizal. 2014.Metode Penelitian Kualitatif Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Metode Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta Rajawali tasawuf. Jakarta Raja Grafindo PersadaNata AbuddinAbuddin, Nata. 2009. Akhlak tasawuf. Jakarta Raja Grafindo Metode Penelitian Kualitatif Teori dan PraktikEko AgustinovaDanuAgustinova, Eko Danu. 2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Yogyakarta Penelitian Suatu Pendekatan PraktikS ArikuntoArikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Akhlak Anak Usia Pra SekolahMuhammad AzmiAzmi, Muhammad. 2006. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah. Yogyakarta Pendidikan Islam Di IndoesiaI BafadholBafadhol, I. 2017. Lembaga Pendidikan Islam Di Indoesia. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, 0611, Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat diO BariahI HermawanH T NurBariah,O. Hermawan, I.& Nur, 2012. Peran Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah bagi Masyarakat di Desa Telukjambe Karawang. Solusi, Vol 1021 Islam. Yogyakarta Pustaka PelajarA DjamaluddinN S FuatDjamaluddin,A., & Fuat,N. S. 2010. Psikologi Islam. Yogyakarta Pustaka Pelajar.
TRIBUNPANTURACOM, PURWOKERTO - Majelis Taklim Miftahul Jannah Perum Griya Tegal Sari Indah (GTSI) menyelenggarakan Peringatan 1 Muharram 1444 H / 30 Juli 2022 Masehi, Sabtu (30/7/2022) di Masjid
Tinggalkan komentar Go to comments Pada Tahun 2010 ini, Program Kerja Majelis Taklim Ibu-ibu Masjid Agung Sunda Kelapa 1. Pelatihan Master of Ceremony 2. Dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan 1431 H Mengadakan acara BAZAAR AMAL 2010 Bazaar Amal 2010 Komentar 2 Tinggalkan komentar arie gusti 12/06/2010 pukul 328 am Balas Semoga bazaar ini sukses, ayo ajak keluarga dan sahabat anda untuk bergabung. mtii2 12/06/2010 pukul 558 pm Balas Terima kasih, kami ucapkan atas komentarnya, semoga sukses kegiatan sosial ini. Amin No trackbacks yet. Tinggalkan Balasan Ketikkan komentar di sini... Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in Email wajib Alamat takkan pernah dipublikasikan Nama wajib Situs web You are commenting using your account. Logout / Ubah You are commenting using your Facebook account. Logout / Ubah Batal Connecting to %s Beri tahu saya komentar baru melalui email. Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.
PMA no 29 tahun 2019 pasal 16. Dalam contoh bahan dan materi kegiatan pengajaran majelis taklim, dapat dilihat dalam panduan yang dirinci berbagai macam materi pokok beserta uraian materi yang disampaikan. Berikut Bahan dan Materi Kegiatan Pengajaran pada Majelis Taklim yang bersumber dari Kemenag tahun 2012. Baca Tulis Alquran dan Terjemahnya. Peneliti merumuskan masalah yaitu “Adakah pengaruh kegiatan Majelis Taklim terhadap sikap keberagamaan perempuan Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong Lampung Tengah?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kegiatan majelis taklim terhadap sikap keberagamaan ibu-ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong Lampung Tengah. Kemudian peneliti mengajukan hipotesis alternatif yaitu ada pengaruh antara kegiatan Majelis Taklim terhadap pandangan keagamaan ibu-ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong Lampung Taklim Nurul Hidayah memiliki jamaah sebanyak 30 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga. Keagamaan Ibu-Ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah Desa Gotong Royong Lampung Tengah”. B. Identifikasi Masalah Kegiatan Majelis Taklim Nurul Hidayah yang berlokasi di Desa Gotong Royong Kecamatan Terbanggi Subing Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Keagamaan Perempuan Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotomg Royong, Desa Terbanggi Subing, Kabupaten Lampung Tengah. Adakah pengaruh kegiatan Majelis Taklim terhadap sikap keberagamaan perempuan Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong Lampung Tengah. Ha Di antara kegiatan Majelis Taklim ada pengaruh terhadap pandangan keagamaan ibu-ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah di desa Gotong Royong Lampung Tidak ada pengaruh antara kegiatan majelis taklim terhadap sikap keagamaan ibu-ibu majelis taklim Nurul Hidayah di desa Gotong Royong Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan di Majelis Taklim Nurul Hidayah di desa Gotong Royong, Lampung Tengah. Kegiatan Majelis Taklim Nurul Hidayah dan variabel Y adalah sikap keagamaan anggota majelis Hasil penyebaran kuisioner mengenai sikap keberagamaan terhadap anggota majelis taklim wanita Nurul hidayah gotong royong pada tanggal 2 Agustus 2020. Ha Terdapat pengaruh antara kegiatan majelis taklim terhadap sikap keberagamaan ibu-ibu majelis taklim Nurul Hidayah Gotong Desa Royong, Lampung Tengah. H0 Tidak ada pengaruh antara kegiatan majelis taklim terhadap sikap keagamaan ibu-ibu majelis taklim Nurul Hidayah di desa Gotong Royong Lampung kegiatan Majelis Taklim dan Sikap Keagamaan Ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong Lampung Tengah. Jadi, pengaruh antara kegiatan Majelis Taklim terhadap Pemahaman Keagamaan Ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong Lampung Tengah termasuk dalam kategori kuat. Kemudian juga diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,572 yang berarti pengaruh antara kegiatan Majelis Taklim terhadap Sikap Keberagamaan Ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong Lampung Tengah tergolong juga diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,572 yang berarti pengaruh antara kegiatan Majelis Taklim terhadap sikap keagamaan ibu-ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong Lampung Tengah tergolong kuat. Tabel Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Item Variabel X PENDAHULUANIdentifikasi MasalahBatasan MasalahRumusan MasalahTujuan dan Manfaat PenelitianPenelitian RelevanSikap KeagamaanPengertian Sikap keagamaanCiri-ciri Sikap KeagamaanFaktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap KeagamaanMajelis TaklimPengertian Majelis TaklimKegiatan Majelis TaklimTujuan Majelis TaklimKeterkaitan antara Kegiatan Majelis Taklim dan Sikap keagamaanHipotesis PenelitianMETODE PENELITIANVariabel dan Definisi Operasional VariabelKegiatan majelis taklim berkaitan dengan acara-acara dalam majelis taklim yang direncanakan untuk dilaksanakan. Populasi penelitian yang akan dilakukan adalah 40 jamaah yang terdaftar di Majelis Taklim Nurul Hidayah Desa Gotong Royong Desa Terbanggi Subing Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini akan mengambil sampel sebanyak 30 jamaah yang aktif dalam kegiatan majelis Taklim Nurul Hidayah berkedudukan di Desa Gotong Royong, Kecamatan Terbanggi Subing, yaitu Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Indonesia. Majelis Taklim Nurul Hidayah digunakan sebagai jembatan bagi para anggota Majelis Taklim khususnya kaum wanita untuk meningkatkan pemahaman keagamaan. Dan ibu-ibu sebagai jamaah sekaligus ibu rumah tangga selalu berusaha meluangkan waktu untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Majelis Taklim Nurul majelis taklim Nurul Hidayah bertempat di Masjid Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong 1, Jalan Lintas. Lokasi Sekretariat Majelis Taklim Nurul Hidayah berbatasan langsung dengan Bpk. Kediaman Yatino di sebelah utara dan timur. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan majelis taklim Nurul Hidayah di desa Gotong Royong, peneliti melakukan kuesioner kepada 30 jamaah majelis religius anggota Majelis Taklim Nurul Hidayah sangat dipengaruhi oleh rutinitas kegiatan Majelis Taklim. Dari uji korelasi rank Spearman pada pengumpulan data melalui 30 kuesioner yang berisi 15 item variabel x dan 15 item variabel y kepada 30 wanita anggota Majelis Taklim Nurul Hidayah. Diperoleh nilai Sig 2-tail sebesar 0,001 yang berarti 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yaitu ada pengaruh antara kegiatan majelis taklim terhadap sikap keberagamaan ibu-ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah di Desa Gotong Royong, Lampung hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut “Ada pengaruh antara kegiatan Majelis Taklim terhadap Sikap Keagamaan Ibu-ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah di Gotong Royong Desa, Lampung Tengah".Populasi, Sampel dan Teknik SamplingTeknik Pengumpulan DataKuesioner adalah teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Angket disini dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang diisi oleh responden 41 Pendapat lain mengatakan bahwa angket adalah daftar pertanyaan tentang sesuatu yang diberikan pilihan jawaban dan untuk menjawab angket ada dua jenis diantaranya. Kuesioner terbuka, yaitu kuesioner yang memberikan kesempatan kepada koresponden untuk menjawab dengan menggunakan jawaban mereka tertutup, yaitu kuesioner yang menghasilkan jawaban dan responden tinggal memilih jawaban berdasarkan instingnya. Kuesioner tidak langsung berfungsi untuk mengumpulkan informasi melalui perantara, sedangkan kuesioner langsung digunakan untuk mencari informasi langsung dari informan. Dan yang akan penulis gunakan adalah angket tertutup dengan pilihan jawaban yang diberikan, dimana daftar pernyataan diberikan langsung kepada responden untuk dijawab atau data tersebut dapat berupa tulisan, gambar/foto, video, audio, log, karya, PenelitianKeabsahan atau validitas berasal dari kata validitas yang berarti derajat ketelitian dan kecermatan suatu alat ukur dalam pelaksanaan fungsi pengukurannya. Uji validitas pada penelitian ini akan dicari menggunakan aplikasi dengan membandingkan r hitung dan r tabel dengan syarat r minimal 0,3. Jika nilai r hitung untuk elemen instrumen kurang dari 0,3, item tersebut dikatakan tidak adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang memberikan data yang sama bila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama. Untuk keperluan pengujian validitas dan reliabilitas, penulis menggunakan program SPSS untuk memastikan bahwa angket atau angket yang dibangun benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang mendapatkan keakuratan instrumen, penulis akan menggunakan uji validitas dan reliabilitas instrumen dengan menggunakan aplikasi SPSS. Dengan menguji instrumen pada responden di luar responden penelitian, instrumen tersebut akan memperoleh data tentang keakuratan instrumen yang akan digunakan. Instrumen disini dapat dikatakan sebagai alat yang digunakan untuk mengambil dan mengukur variabel yang akan diteliti, oleh karena itu ketelitian instrumen sangat diperlukan untuk mengumpulkan rangkaian kegiatan majelis rapat, indikator dalam kegiatan majelis rapat adalah keikutsertaan dalam pengurusan majelis rapat, mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik, memperhatikan. Cenderung realistis, sehingga norma agama lebih luas diterapkan pada sikap dan perilaku. Memiliki sikap positif terhadap ajaran dan norma agama serta berusaha mempelajari dan memperdalam pemahaman bahwa ada hubungan antara pandangan keagamaan dan kehidupan sosial, akibatnya perhatian diberikan pada kepentingan organisasi Analisis DataTerbentuknya Majelis Taklim Nurul Hidayah didasari oleh kesadaran jamaah akan minimnya kegiatan keagamaan di desa Gotong Royong, maka dibentuklah Majelis Taklim di bawah naungan Organisasi Umat Islam Nahdhatul Ulama. Majelis Taklim dibangun sebagai wadah untuk memperdalam ilmu agama dan menjalin silaturahmi dengan umat Islam lainnya. Kuesioner yang disebar peneliti untuk mengumpulkan data kegiatan majelis taklim berjumlah 15 item valid dan reliabel yang dikaitkan dengan data uji validitas dan mengumpulkan data tentang pemahaman keagamaan wanita pertemuan taklim nurul hidayah, peneliti menyebarkan kuesioner dengan jumlah item yang valid dan reliabel sebanyak 15 item. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 23 dengan teknik analisis data korelasi rank spearman diperoleh data nilai sig 2-tailed sebesar 0,001 yang berarti 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh antara kegiatan Majelis Taklim terhadap sikap keberagamaan Ibu-ibu Majelis Taklim Nurul Hidayah Desa Gotong Royong Lampung Tengah. Kegiatan majelis taklim harus dilaksanakan secara teratur dengan materi keagamaan yang berurutan dan berkesinambungan, sehingga jamaah mampu memahami ilmu agama secara Majelis Taklim terhadap Solidaritas Sosial Mekanis Jemaat Majlis Taklim Masjid Al-Barokah Pengok Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga, PENELITIAN DAN PEMBAHASANDeskripsi Lokasi PenelitianDeskripsi Data Hasil PenelitianPengujian HipotesisPembahasan7 Saya khusyuk membaca Al-Qur'an dan Surat Yasin ketika taklim berjamaah. Penulis tinggal bersama keluarganya di Jalan Lintas Sumatera Gotong Royong 1 Kecamatan Terbanggi, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah. Penulis menempuh pendidikan formal sejak duduk di TK Negeri Satu Atap Negeri Terbanggi Subing, SD Negeri 1 Terbanggi Subing, SMP Negeri 4 Gunung diterima di Sekolah Islam Negeri STAIN Jurai Siwo Metro pada tahun 2016 dengan beasiswa Bidikmisi. Melalui ujian mandiri IAIN Metro, penulis resmi menjadi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, jurusan Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri Metro anggota majelis taklim harus lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh majelis taklim, baik secara rutin maupun kegiatan silaturahmi antar majelis taklim.

MenurutMusyawarah Majelis Taklim Se-DKI tahun 1980, majlis taklim adalah lembaga pendidikan non formal. Lembaga ini memiliki kurikulum serta penyelenggaraan secara berkala dan rutin. Anggotanya di sebut jamaah. Jamaah majlis taklim memiliki jumlah yang relatif banyak. Banyak dari mereka yang berasal dari kalangan ibu-ibu.

[PERIODE APRIL – DESEMBER 2010] APRIL 2010 Tanggal 18 April 2010, dirumah Ibu Ika-HH15 diadakan Rapat Perdana Ibu-Ibu warga cluster Semeru untuk merumuskan berbagai kegiatan cluster yang dipimpin oleh Ibu Siti Sa’adah Ibu RT. Dari rapat tersebut dihasilkan beberapa kegiatan dan penanggungjawabnya. PROGRAM KEGIATAN IBU-IBU WARGA CLUSTER SEMERU DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN Program PKK dan Posyandu PJ, Ibu Ai Mama Ais dan Ibu Dewi Mama Reno Program Olah Raga PJ, Ibu Eka Mama Airin Program Majelis Ta’lim PJ, Ibu Ika Humas PJ, Ibu Siti Ibu RT dibantu dasawisma Arisan dan Kas RT PJ, Ibu Budi Tanggal 25 April 2010, dirumah Ibu Ika-HH15 didakan rapat lanjutan dalam menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan, struktur tambahan, dan saran fokus awal materi hanya Pembahasan Majelis Ta’lim. JADWAL MAJELIS TA’LIM Semula Setiap Ahad sore dirubah menjadi Sabtu Sore Ba’da Ashar STRUKTUR TAMBAHAN MAJELIS TA’LIM Ketua Ibu Ika Wakil Ketua Ibu Ningsih Sekretaris Ibu Lina Bendahara Ibu Budi USULAN MATERI Untuk awalan Ibu-ibu meminta membahas memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan Ibadah, Pemateri menggunakan sumber daya yang ada, dan bila dana memungkinkan mengundang Ustadzah 1 bulan sekali. MEI 2010 Tanggal 1 Mei 2010, Pengajian perdana Majelis Ta’lim Semeru dirumah Ibu Ika – HH15 dengan kegiatan Ta’aruf/Perkenalan Warga Baru dengan Kajian “KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR’AN” diisi oleh Bu Ika Tanggal 8 Mei 2010, Pengajian dirumah Ibu Martuti – HD06 diisi oleh Ibu Ika dengan Kajian “TADARRUS AL’QUR’AN “ Tanggal 15 Mei 2010, Pengajian dirumah Ibu Yanti – HC 27 diisi oleh Ibu Ika dengan kajian “FADHILAH DO’A DAN ADAB BERDO’A” Tanggal 22 Mei 2010, Pengajian dirumah Ibu Eka/Mama Airin – HI14 diisi oleh Ibu Lina dengan kajian “ADAB ANAK TERHADAP ORANGTUA” Tanggal 29 Mei 2010, Pengajian rutin diganti Tasyakuran dirumah Ibu Nur – HE06 dan disampaikan jadwal pengajian pekanan. PROGRAM KERJA Minggu ke 1 Kajian Tahsin – Tilawah, oleh Bu Lina Minggu ke 2 Kajian Al Qur’an dan Hadits, oleh Bu Ika Minggu ke 3 Kajian Fiqh dan syari’ah, oleh Bu Lina Minggu ke 4 Kajian Aqidah, oleh Bu Ika Notes Ustadz/Ustadzah direncanakan tiap 3 bulan, yaitu Juli, September, dan Desember……. JUNI 2010 Tanggal 5 Juni 2010, Pengajian rutin dirumah Ibu Ani/Mama Ikhsan – HH11 dengan kajian “MUQODDIMAH ILMU TAJWID” diisi oleh Bu Ika. Tanggal 12 Juni 2010, Pengajian rutin dirumah Ibu Budi –HC28 dengan kajian “DOA SEPUTAR IBADAH” diisi oleh Ibu Ika 10. Tanggal 19 Juni 2010, Pengajian rutin dirumah Ibu Neni/Mama Riska-HH05 dengan kajian “FIQH THOHAROH” diisi oleh Ibu Lina. 11. Tanggal 26 Juni 2010, Pengajian rutin dirumah Ibu Wiwin – HK11 dengan kajian “IMAN KEPADA MALAIKAT” diisi oleh Ibu Ika JULI 2010 12. Tanggal 03 Juli 2010, Pengajian dirumah Ibu Latifah/Mama Rafi – HJ22 dengan kajian “MAKHORIJUL HURUF” diisi oleh Ibu Lina 13. Tanggal 10 Juli 2010, Pengajian dirumah Ibu Ningsih – HK16 dengan kajian “DOA-DOA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI” diisi oleh Ibu Ika, dan diumumkan program tambahan berupa Kajian AL QUR’AN bagi warga yang berminat menghafal Juz amma dan kajian tafsir singkat surat-surat dalam juz’amma. Program Kajian tambahan ini dilaksanakan setiap hari Jum’at jam – WIB. 14. Tanggal 17 Juli 2010, Pengajian dirumah Ibu Amah – HI16 diisi oleh Ibu Lina 15. Tanggal 24 Juli 2010, Pengajian dirumah Ibu Eva/Mama Raka-HC29 dengan kajian “IMAN KEPADA RASUL” diisi oleh Ibu Ika 16. Tanggal 25 Juli 2010, Undangan dari Majelis Taklim Grand Kahuripan diMushola Papandayan untuk membentuk kepengurusan majelis taklim se grand kahuripan. 17. Tanggal 31 Juli 2010, Pengajian dirumah Ibu Atih – HO02 dengan kajian “FIQH THOHAROH/WUDHU” diisi oleh Ibu Lina AGUSTUS 2010 18. Tanggal 7 Agustus 2010, Pengajian rutin diganti tasyakuran dirumah Mama Risma – HJ20 19. Tanggal 8 Agustus 2010, diadakan TARHIB RAMADHAN 1431 H bersama dengan Bapak-bapak di Mushola sementara semeru / Lapangan HC dengan menghadirkan pembicara Ustadz Nanang, Spd. 20. Selama bulan Ramadhan Pengajian rutin setiap sabtu LIBUR, sebagai gantinya diselenggarakan “TADARUS QUR’AN“ setiap hari waktu sempat berubah-ubah, akhirnya tetap jam pagi bertempat di Musholla Sementara. Dan Taddarus ditutup dengan melakukan khataman Qur’an. SEPTEMBER 2010 21. Tanggal 25 September 2010, dirumah Mama Riska-HH05 Pengajian di buka kembali setelah libur Idul Fitri dengan menggelar acara “HALAL BI HALAL DAN SILATURRAHMI IBU-IBU SEMERU”. Sehubungan dengan bertambahnya warga dan niat memperbaiki kinerja Majelis Ta’lim maka di forum tersebut dibuka “REKRUTMEN TERBUKA PENGURUS MAJELIS TA’LIM SEMERU” dan dihasilkan 10 orang bersedia dengan kerelaan tanpa paksaan untuk menjadi pengurus. IBU-IBU YANG BERSEDIA MENJADI PENGURUS Ibu Budi, 2. Ibu Ika, 3. Ibu Rubby, 4. Ibu Nur, 5. Ibu Zulia Mama Firly, 6. Ibu Dwi Mama Kinan, 7. Ibu Neni Mama Riska, 8. Ibu Heny Mama Najla, 9. Ibu Esti Mama Irma, 10. Ibu Ai Mama AisPengurus Majelis Taklim lama Ibu Ningsih dan Ibu Lina tidak bersedia lagi menjadi pengurus. Notes jumlah yang hadir 26 orang, semua yg hadir ditanya satu persatu tentang kesediaannya 22. Tanggal 29 September 2010, dirumah Ibu Ika-HH15 diadakan Rapat pengurus untuk merevisi program kerja Majelis Ta’lim yang dihadiri oleh 8 dari 10 orang pengurus, dan dihasilkan struktur kepengurusan Majelis Ta’lim dan program kerja yang baru STRUKTUR PENGURUS MAJELIS TA’LIM REVISI Ketua Ibu Ika Wakil Ketua Ibu Neni Mama Riska Sekretaris I/II Ibu Dwi Mama Kinan dan Ibu Zulia Mama Firly Bendahara I/II Ibu Heny Mama Najla dan Ibu Esti Mama Irma Humas Ibu Rubby dan Ibu Ai Mama Ais PROGRAM KERJA REVISI 1 TA’LIM TAMBAHAN setiap Jum’at Pagi Halaqoh Qur’an, khusus bagi peserta yang ingin memperbaiki bacaan Qur’an, hafalan dan tafsir juz amma TAKLIM RUTIN setiap Sabtu Sore Mg. ke 1 Pembacaan Yasin dan materi dari Ibu Lina Mg. ke 2 Al Ma’tsurot dan materi dari Ibu Ika Mg. ke 3 Tadarus Al Qur’an dan materi dari Ibu Ika Mg. ke 4 Mendatangkan Ustadzah/ pembicara tamu OKTOBER 2010 23. Tanggal 02 Oktober 2010, Pengajian rutin dirumah Ibu Zulia/Mama Firli – HA16 dengan tema Kajian Tahsin – Tilawah diisi oleh Bu Lina. 24. Tanggal 09 Oktober 2010 Pengajian rutin dirumah Ibu Esthi – HJ32 dengan kajian “DOA PARA NABI DAN RASUL / ALMATSURAT” diisi oleh Ibu Ika 25. Tanggal 16 Oktober 2010 Pengajian Rutin diganti tasyakuran dirumah Ibu Heni/Mama Najla-HN04. 26. Tanggal 23 Oktober 2010, Pengajian dirumah Ibu Mia/Mama Diandra-HN03 diisi oleh Bu Ika dengan kajian “IMAN KEPADA KITAB ALLOH” 27. Tanggal 30 Oktober 2010, Pengajian dirumah Ibu Irma/Mama Salwa – HL07 dengan menghadirkan pembicara dari luar yaitu Ibu Lia Apriani Ketua Majelis Ta’lim Rinjani, dengan tema kajian “MENELADANI AKHLAQ RASUL AMANAH” NOVEMBER 2010 28. Tanggal 06 November 2010, Pengajian di rumah Ibu Wulan/Mama Nabil – HK 12B dimana pemateri Ibu Lina tidak bisa hadir dan ada masukan dari beberapa warga yang menginginkan Pengajian setiap hari sabtu diubah menjadi 2 minggu sekali. 29. Tanggal 09 November 2010, Bu RT mengadakan rapat bersama pengurus dirumah Ibu Neni – HH05 untuk membahas usulan warga, dan dihasilkan beberapa keputusan PROGRAM KERJA REVISI 2 Khusus Ta’lim Rutin Hari Sabtu Kocokan tempat ditiadakan karena dipandang memberatkan Konsumsi ditiadakan dan infaq untuk konsumsi ditiadakan seadanya saja tidak perlu dipaksakan Frekuensi pengajian menjadi 2minggu sekali dan mendatangkan pembicara dari luar sempat ada diskusi panjang tentang ini 30. Tanggal 13 November 2010, Pengajian dirumah Ibu Heni/Mama Najla – HN04 diisi oleh Ibu Lina, dan disampaikannya hasil revisi 2 dan usulan MT Rinjani kepada ibu-ibu peserta pengajian tentang program pengajian bergilir dicluster semeru, rinjani dan merapi dan para ibu-ibu tidak menyetujui pengajian menjadi dua minggu sekali dan mengusulkan beberapa hal. PROGRAM KERJA REVISI 3 Khusus Ta’lim Rutin Hari Sabtu Menyetujui point 1 dan 2 dari program kerja revisi 2 MT tetap diadakan seminggu sekali, tetapi setiap 2 minggu diadakan acara selingan Tata cara dan materi diserahkan kepada pemateri masing-masing. Maka jadwal menjadi sbb Sabtu Mg Ke 1 Yasinan dan Materi dari Ibu Lina Sabtu Mg Ke 2 Ta’lim gabungan Semeru, Rinjani, dan Merapi tempat bergilir Sabtu Mg Ke 3 Tadarus Qur’an dan Materi dari Ibu Ika Sabtu Mg Ke 4 Pembicara/Ustadzah tamu 31. Tanggal 20 November 2010, Pengajian dirumah Bu Ika-HH15 dengan kajian AlQur’an diisi oleh Bu Ika dan dilanjutkan dengan rapat panitia pengajian se-grand kahuripan. 32. Tanggal 27 November 2010, Pengajian dirumah Ibu Eki-HC26 dengan menghadirkan Pembicara tamu dari Ketua Majelis Ta’lim se Grand Kahuripan “Ibu Anik” dari Papandayan dengan tema “AKHLAQ MENJAGA LISAN” 33. Tanggal 28 November 2010, Majelis Ta’lim Semeru menjadi “Tuan Rumah acara Silaturahim Majelis Ta’lim se-Grand Kahuripan yang dihadiri oleh Pengurus Majelis Taklim dari Cluster Papandayan, Pangrango, Patuha, Arjuna, Bromo, Rinjani, Merapi. DESEMBER 2010 34. Tanggal 4 Desember 2010, Pengajian rutin dirumah Ibu Lina – HA21 diisi oleh Ustadz Dedy dan Ibu Lina. 35. Tanggal 5 Desember 2010, Majelis Ta’lim Semeru menjadi panitia Pengajian Bulanan Majelis Ta’lim se Grand Kahuripan yang dihadiri oleh ± 130 jama’ah pengajian dari seluruh cluster bertempat di Masjid Al Ihsan – Papandayan, dengan tema “INDAHNYA KEBERSAMAAN” dan menghadirkan pembicara Ustzh. Iin Suprihatin 36. Tanggal 11 Desember 2010, Pengajian gabungan dengan Rinjani berjalan untuk pertama kalinya bertempat di Mushola Rinjani dengan pembicara Ibu Lia dan tema “KIAT WANITA MUSLIMAH” 37. Tanggal 18 Desember 2010, Pengajian rutin hari sabtu diganti Tasyakuran dirumah bu Ningsih 38. Tanggal 19 Desember 2010, Diadakan pertemuan Silaturahmi di rumah Ibu RT dimana ada usulan untuk diadakan Pengajian tambahan, pada setiap hari Ahad pagi jam 8 dengan tema “BELAJAR RATIB DAN MAULID”. 39. Tanggal 26 Desember 2010, Pengajian rutin dirumah Ibu Yudi – HF10 menghadirkan pembicara dari luar Ibu Tukirah Terapist Kesehatan Wanita dengan kajian “KESEHATAN, KECANTIKAN DAN WANITA” USULAN PROGRAM KERJA REVISI 4 MAJELIS TA’LIM SEMERU MEMILIKI 3 PROGRAM KERJA 1. TA’LIM RUTIN setiap hari “SABTU jam untuk Mg ke-1 Sampai Mg ke-3” dan “AHAD jam untuk Mg ke-4” UMUM bagi seluruh Muslimah warga Semeru 2. TA’LIM TAMBAHAN a. BELAJAR AL-QUR’AN Setiap hari “JUM’AT jam KHUSUS bagi yang mau belajar Tahsin- Tilawah, Hafalan, dan Tafsir singkat Al-Qur’an b. BELAJAR RATIB DAN MAULID setiap hari “AHAD jam KHUSUS bagi yang mau belajar Ratib dan Maulid NOTES Majelis Ta’lim Semeru bersifat “BEBAS, TERBUKA, dan TANPA PAKSAAN” Majelis Ta’lim Semeru adalah forum Silaturrahim Ibu-Ibu MUSLIM warga Cluster Semeru sebagai sarana untuk berUKHUWWAH ISLAMIYAH dan THOLABUL ILMI. Kepengurusan Majelis bersifat terbuka, Jika ada Warga yang berminat menjadi pengurus dengan SENANG HATI kami menerimanya dan jika ada ide, kritik ataupun saran silahkan sampaikan kepada pengurus dan dapat menghadiri RAPAT RUTIN PENGURUS MAJELIS TA’LIM yang diselenggarakan setiap JUM’AT MINGGU KE-1 JAM Klapanunggal 26 Desember 2010 Ketua Majelis Ta’lim Sekretaris Ika Patmawati Dwi Lestari p9oYMjq.
  • hz8h8ntjcn.pages.dev/369
  • hz8h8ntjcn.pages.dev/342
  • hz8h8ntjcn.pages.dev/586
  • hz8h8ntjcn.pages.dev/256
  • hz8h8ntjcn.pages.dev/539
  • hz8h8ntjcn.pages.dev/518
  • hz8h8ntjcn.pages.dev/126
  • hz8h8ntjcn.pages.dev/456
  • kegiatan majelis taklim ibu ibu