Indonesia memang selalu ngangenin, ya. Bumi Pertiwi terkadang penuh basa-basi, tapi Guru Penyemangat tiada bisa berdusta bahwa selalu ada yang dirindukan dari negeri rempah-rempahnya, senjata tradisionalnya, rumah adatnya, ramah-tamah penduduknya, hingga keanekaragaman suku, ras, budaya, dan kelebihan tersebut merupakan kekayaan yang membuatku tiada berhenti untuk berbangga. Aku bangga menjadi anak Indonesia karena kekayaannya, keelokannya, dan bagaimanakah denganmu?Walau pandemi masih menyapa, bahagiaku dan bahagiamu jangan sampai berkurang, ya. Apa lagi untuk dari itu, di sini bakal menyajikan kumpulan puisi tentang aku yang bangga menjadi anak Indonesia. Bangga dengan Tanah Air yang penuh rindu dan langsung disimak saja, yaRagam Puisi Tentang Aku yang Bangga Menjadi Anak IndonesiaPuisi Negeriku IndonesiaNegeriku kaya. Air di sana sini bertumpah ruah. Ikan-ikan itu dilihat saja sudah mengenyangkan. Belum lagi dengan pohon-pohon. Hijaunya indah. Sepinya kita terusik oleh keramaian madani. Kamu ramah padaku, juga pada langit, gunung, hingga bawah laut. Aku hanya sakit ketika tumpukan sampah merusak pasir-pasir Indonesia. Kaya dengan budaya. Rempah. Bahasa. Juga, pulau-pulau. Dari Sabang sampai Merauke setiap meternya membuatku bangga tinggal di negeriku Indonesia. Tanahnya luas. Dingin. Sejuk. Iramanya semerdu embun pagi. Ternyata aku tak bisa berhenti menyapa negeri Duhai IndonesiakuDi sudut sana kulihat ada petaniDia sibuk menggarap sawahMenanam padiLalu mengibarkan bendera IndonesiaKerbaunya sehatIrigasi lancarPadinya merundukLaksana tingkahmu yang menyapakuDuhai IndonesiakuDi sudut sini aku melihat buruk pabrikMereka terus berkeringatLembur, katanyaPergi pagi pulang malamPergi sore pulang pagiPergi malam pulang soreMelelahkanDengan penghasilan yang belum sepadanDuhai IndonesiakuMereka bayar pajak dan selalu mendoakanmuJangan biarkan mereka sakit hatiApalagi kesusahanMereka sudah begitu tulus mencintaimuWalau tidak lagi memegang bambu runcingPuisi Bangkit Indonesia dari PandemiHai, Indonesia. Bagaimana kabarmu? Kulihat langit pagi ini tidak sebiru biasanya. Kulihat udara, juga tidak sesejuk senja. Mungkin kau sedang pergi ke jalanan, ternyata aspal kesepian. Tidak ada jejak kaki. Yang tertinggal hanyalah syair ratapan dan corona yang belum mau khawatir. Entah bagaimana kabarmu, Indonesia. Berlalu-lalang kebijakan penuh intrik. Ternyata kami tidak bisa lagi demo. Kami sakit melihat tingkah tikus-tikus nakal di sebalik meja kerja. Menjilat-jilat masker, meludahi vaksin, mengikat perut orang sadarkah bahwa dirimu sedang terpuruk?Bangkit Indonesia dari pandemi. Jangan lagi kehilangan jati diri. Wujudkan masyarakat madani. Yang juga sehat Indonesia, Tanah dan Tumpah DarahkuPagi hari, lambaian aroma rendang menyapakuRendang asli kepunyaan IndonesiaHaram dijiplak namanyaKarena negeri ini tanah dan tumpah darahkuBerangkat ke sekolahAda teman-teman mengobarkan Bhinneka Tunggal IkaMereka bangga dengan bahasa daerahSaling damai walau beda agamaSesaat kemudian guru menyapaDia menceritakan senjata tradisionalAku lalu teringat dengan bambu runcingSenjata hebat yang fenomenalSepulang sekolahAku melihat masyarakat dengan antreTernyata mereka sedang bayar pajakPeduli dengan kebijakan Bumi Pertiwi tercintaSudah tiada kurang apa lagiTanah negeri ini buat hatiku asriMenepis segunung peluh dan keluh sepiTumpah darah dan cintaku tiada akan berhentiPuisi Indonesia TercintaIndonesiaEntah mengapa aku sulit melepaskan cintaJuga sayangJuga kagum dengan para pahlawan yang gugur di medan perangMakin hari fajar makin indahKetika kurenungi butir-butir PancasilaPersatuan dan kesatuan adalah yang utamaPantang cerai-beraiCinta dengan kemanusiaanBangga dengan diri sendiriPersembahkan yang terbaik untuk Bumi PertiwiIndonesia tercintaKemarin aku pernah terlukaKebijakan pemerintah membuatku merontaPensilku patahPenghapusku hilangPenaku tak bertintaAku di sini hadir untuk menuntut keadilanTolong bantu hapus kesenjanganKami juga ingin belajarAda listrikAda sinyal internetTapi aku tetap bahagia melihat IndonesiaTanahku masih hijauSuburCabai rawit dan pepayaku tumbuh lebatKuharap panennya sukses dan berharga mahalTapi…Lebih mahal cintaku untukmu, IndonesiaPuisi Indonesia, Aku Bangga PadamuSeluas mataku memandang hatiku jadi sejuk. Untaian angin semilir berhembus lembut mengetuk bangga padamu Indonesia. Negara dengan pulau terbanyak di dunia. Kaya rempah. Harum mewangi bunga-bunga. Cantik dan elok ragam mengapa aku tak pernah lelah. Walau berkeringat. Walau belajar dari rumah. Aku selalu rindu dengan Indonesia yang hari ini dan esok pagi bumi masih menangis. Kesepian karena pandemi. Aku masih tidak Indonesia damai. Pemimpin bijaksana. Kebijakan tepat sasaran dan guna. Aku akan selalu bangga menjadi anak lagi, aku bangga menjadi anak Indonesia.***Demikianlah kumpulan puisi yang berkisah tentang kebanggaan seorang anak karena telah menjadi bagian dari negara bisa menginspirasi dan meningkatkan kecintaan kita terhadap Tanah Air tercinta, Juga Puisiku untuk Indonesia, Tiang Negeri yang KesepianPembelajarandan pemahaman berbahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan hal yang wajib diketahui oleh orang-orang asing yang berdomisili di Indonesia. aku merasa bangga dan haru melihat adikku mampu bertahan sejauh itu. Dokterpun heran dan menyebut dikal sebagai leukemia hero. (1979), Laut Biru, Langit Biru (Jakarta: Pustaka Jaya Reads 16,311Votes 164Parts 25Complete, First published Oct 07, 2020Table of contentsBahasa Pemersatu IndonesiaThu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Sekali Kudapat Tak 'kan KulepasThu, Oct 15, 2020Indahnya Bahasa IndonesiaThu, Oct 15, 2020Rencana-Rencana di Meja SalingThu, Oct 15, 2020Aku Bangga Berbahasa IndonesiaThu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Tulus Berbahasa, Berbangga dalam Mengajarkan Ilmu SastraThu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Kami Bangga Berbahasa IndonesiaThu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Bahasa Pemantik Persatuan BangsaThu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Gelora Semangat Generasi IndonesiaThu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Budi Bahasa Bernyawa IndonesiaThu, Oct 15, 2020Thu, Oct 15, 2020Antologi Puisi Kumpulan karya pemenang dan peserta puisi event bulan bahasa. Bahasa Indonesia, bahasa yang bisa menyatukan kita semua dari Sabang sampai Merauke. Kita disatukan dengan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa Indonesia, kita dapat dengan mudah berkomunikasi dan hidup berdampingan antara suku yang lainnya. Cintailah Bahasa Indonesia, sebagai bentuk kebanggaan akan tanah ibu pertiwi. Katakanlah bahwa kamu bukannya tak bisa, tapi sudah terlanjur cinta. Ada pepatah mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang, jadi marilah kita mengenal bahasa kita, agar rasa cinta kita terhadap bahasa Indonesia semakin kuat. Jangan malu, tapi berbanggalah berbahasa Indonesia.151sajak
AnalisisTerhadap Puisi "Hanyut Aku dan Ibuku Dahulu" Karya Amir Hamzah Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kritik sastra pertemuan ke Oleh Nama : Feronika Hutahaean Kelas : Dik Reguler A 2010 NIM : 2102111009 FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PENDIDIKAN Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di antara sastrawan-sastrawan Pujangga Baru, nama Amir
Judul Bahasa Indonesia Penulis Haula Luthfia Ramadhan Pemenang sebagai puisi terfavorit pada event puisi tema “Aku Bangga Berbahasa Indonesia” Bahasa indonesia.. Sebuah bahasa Kesatuan Republik Indonesia Bahasa nasional yang dikenal setiap jiwa yang lahir di atas tanah air nan berbahagia Bahasa Indonesia.. Bahasa yang disumpahkan oleh para pemuda Yang dibanggakan sepanjang masa Sebagai tanda bahwa Indonesia terus tegak merdeka Bahasa Indonesia.. Penghubung antar warga negara, penghuni setiap penjuru daerah nusantara Dengannya kita dapat saling menyapa Berinteraksi sesama Memperbincangkan masa depan bangsa Patutlah kita berbangga menggunakannya Dengan berbahasa Indonesia.. Aceh Utara, 27 Oktober 2017
2NXJ2x.